Rasulullah Bersabda :
*“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”*
(HR. Muslim) .
==============
Selasa , 21 Pebruari 2023 .
(30 Rajab 1444 H) .
"Syukur, Sabar, Meminta Maaf, Dan Memaafkan."
(Mohon maaf jika materi Kultum Subuh ini dirasakan terlalu panjang).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ,
Taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akherat. Oleh karena itu, marilah kita semua selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ,
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ath Thabrani , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang diberi lalu bersyukur, diuji lalu bersabar, mendzolimi lalu meminta maaf dan didzolimi lalu memaafkan,” kemudian Nabi terdiam.
Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, ada apa dengannya apa yang ia peroleh ?,
Nabi menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang memperoleh keamanan dari siksa kubur dan akherat dan mendapatkan petunjuk”
(HR ath Thabrani).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan seorang muslim yang memiliki empat sifat berikut ini:
> 1. Pertama, bersyukur ketika memperoleh nikmat
Syukur ada dua: Syukur wajib dan syukur sunnah. Syukur wajib adalah tidak menggunakan berbagai nikmat yang Allah anugerahkan dalam berbuat maksiat kepada -Nya.
Sebaliknya memanfaatkan nikmat sebagai sarana dalam berbuat taat kepada Allah.
Di antara nikmat yang sering dilalaikan banyak orang adalah nikmat kesehatan dan waktu luang. Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu dengannya, yaitu kesehatan dan waktu luang”
(HR al-Bukhari).
Hadits di atas dengan mengatakan, barang siapa yang menggunakan waktu luang dan kesehatannya dalam berbuat taat kepada Allah, maka ia orang lain patut menginginkan seperti dia tanpa rasa dengki , dan barang siapa yang menggunakan keduanya dalam berbuat maksiat kepada Allah, maka ia tertipu.
Jika seseorang tidak mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat, maka ia akan menyibukkannya dengan hal-hal yang tidak ada kebaikannya. Imam Syafi’i memberikan nasihat kepada kita:
“Jika engkau tidak menyibukkan dirimu dengan kebenaran, maka ia akan menyibukkanmu dengan kebatilan.”
Karenanya, marilah kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat bagi kita di kehidupan akherat, yaitu amal - amal kebaikan seperti belajar ilmu agama dan mengajarkannya serta melakukan berbagai ibadah dan ketaatan lainnya.
Sedangkan syukur sunnah adalah dengan mengucap al-hamdulillah atau dengan melakukan sujud syukur.
Sujud syukur disunnahkan ketika seseorang mendapatkan nikmat tertentu, terhindar dari suatu musibah atau ketika melihat orang lain terkena musibah sedangkan dirinya tidak tertimpa. Sujud syukur disunnahkan pada saat seseorang memperoleh nikmat tertentu pada waktu-waktu tertentu dan tidak disunnahkan untuk dilakukan setiap saat untuk kenikmatan yang terus menerus .
Kenikmatan tertentu pada waktu-waktu tertentu itu adalah seperti saat istri melahirkan dengan selamat, ketika seseorang menuntaskan hafalan al-Qur’an, selamat dari kecelakaan dan hal-hal semacam itu.
Seseorang yang melakukan sujud syukur disyaratkan dalam keadaan suci, menutup aurat dan menghadap kiblat.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ,
> 2. Kedua, sabar ketika diuji.
Sabar dalam menghadapi cobaan adalah satu dari tiga jenis sabar.
Dua jenis sabar yang lain adalah sabar dalam melakukan kewajiban dan sabar dalam meninggalkan perkara haram. Sabar dalam menghadapi musibah artinya musibah yang menimpa tidak menyebabkan seseorang berbuat maksiat kepada Allah ta’ala.
Ketika seorang muslim rajin dalam melakukan kebaikan lalu terkena musibah, maka musibah itu adalah ujian yang mengangkat derajatnya di akherat. Sedangkan seorang Muslim yang banyak melakukan maksiat lalu ditimpa musibah, maka musibah itu adalah siksaan yang disegerakan di dunia yang menggugurkan siksaan baginya di akherat.
Dalam dua keadaan tersebut, musibah adalah kebaikan bagi seorang muslim.
Syaratnya adalah Islam, sabar dan ridho.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
> 3. Ketiga, meminta maaf ketika mendzolimi dan keempat, memaafkan ketika didzolimi.
Berbuat dzolim kepada orang lain adalah seperti mencacinya tanpa hak, membicarakan kejelekannya, memfitnahnya, mengambil hartanya tanpa hak dan lain sebagainya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tiga hal apabila seseorang bersifat dengannya, maka ia akan dihisab oleh Allah dengan hisab yang ringan dan dimasukkan ke dalam surga dengan rahmat-Nya.”
Para sahabat bertanya:
Bagi siapa itu wahai Rasulullah?.
Nabi bersabda: “Engkau memberi orang yang tidak pernah memberimu, memaafkan orang yang mendzolimimu dan menyambung silaturahim dengan kerabat yang memutus silaturrahim denganmu.”
(HR ath Thabarani) .
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Barang siapa yang pernah berbuat dzolim kepada saudaranya baik berkaitan dengan kehormatan dirinya atau yang lain, maka hendaklah ia meminta kehalalan darinya di dunia ini sebelum datang kehidupan akherat.
Jika ia memiliki amal shalih maka diambil darinya sesuai kadar kezalimannya, dan jika ia tidak memiliki kebaikan maka diambil keburukan teman yang ia dzolimi lalu dibebankan kepadanya”
(HR al-Bukhari)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ,
Demikianlah kultum Subuh ini , semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan dapat kita amalkan bersama dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wa billahit taufik wal hidayah. Wassalamual
aikum warahmatullahi wa barokatuh.
Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN BAGI MEREKA PENUNTUT ILMU "